Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts
Saturday, 3 September 2022
Monday, 8 August 2022
Tuesday, 15 November 2016
Thursday, 20 October 2016
Friday, 14 October 2016
Thursday, 18 August 2016
Coklat Silver Queen
Sejarah Silver queen
Sejarahnya Chuang juga termasuk orang yang cerdik.Kecerdikannya terlihat saat ia menciptakan peluang inovasi bisniscokelat batangan pertamanya pada tahun 1950-an, Silver Queen.Gagasan menjual cokelat dalam bentuk batangan sebetulnyamerupakan hal mustahil ketika itu seab belum ada teknologi untukmembuatnya tidak meleleh ketika dipajang di toko karena iklimtropis Indonesia yang panas.
Chuang tidak kekurangan akal, dia mencampur adonan cokelatnya dengan kacang mede yangmembuat cokelat batangan seperti beton bertulang yang kuat dan pada akhirnya justru membuatSilver Queen unik. Tahun-tahun selanjutnya diisi Chuang dengan mengembangkan teknologi dipabriknya, ia berusaha mencari tahu cara-cara moderen membuat sebuah adonan cokelat yangsempurna. Chuang memiliki cara yang unik dalam menciptakan varian-varian cokelat-cokelatbaru. Dia tidak memanfaatkan liburan ke luar negeri hanya untuk berleha-leha, tetapi jugamenyempatkan waktu berburu makanan-makanan berbahan cokelat di mana pun dia berada.Cokelat-cokelat itu diborong sebagai oleh-oleh, sebagian kemudian diserahkan pada bagian risetperusahaan untuk dibedah komposisinya.
Dia melancong ke Amsterdam, Belanda, belajar ke pabrik cokelat Cj Van Houten yang sudah memproseskakao menjadi cokelat sejak 1828. Dia juga merayu manajemen Van Houten agar memberinya hak untukmenjual merek itu. Lobi ini sukses dan hasilnya bukan saja Ceres mendapatkan hak memasarkan VanHouten, melainkan juga ilmu dan teknologi mengenai pengolahan kakao menjadi cokelat lezat. Ilmu-ilmuitulah yang kemudian dipakai untuk memperbaiki rasa Silver Queen, dan membuatnya semakin populer darihari kehari. Selain Silver Queen Chuang juga mengembangkan peluang bisnis berbagai merek lain sepertiRitz, Delfi, Chunky, wafer Briko, Top, dan biskuit Selamat. Tidak banyak yang diketahui tentang Chuangkarena sifatnya yang tertutup, namun Chuang dikenal sangat akrab dengan para karawannya. Di tak segan-segan turun langsung ke pabrik dan berbincang di sana. Sikapnya ini lah yang membuat ia sangat dicintaioleh anak buahnya. Sepeninggal Chuang, perusahaan dilanjutkan oleh ketiga anaknya John, Joseph, danWilliam Chuang. Ketiganya dikenal memiliki talenta yang sama dengan ayahnya dalam urusan cokelat. Joseph, sebelum dipanggil pulang keIndonesia, merupakan seorang pebisnis cokelat di Filipina. Ia
mengembangkan jalur distribusi Ceres sampai ke pelosok tanah air, melengkapiarmadanya dengan 500 truk berpendingin yang tersebar dari Banda Acehsampai Jayapura. Ia juga mengakuisisi merek Hudson dan membeli merek Delfidari Swiss pada tahun 2001. John yang sebelumnya memiliki karir sebagai Vice Chairman Bank of California dan Presiden Wardley Development Inc., Californiamembantu Ceres menguasai peluang bisnis hulu kakao di level dunia–sekarang70% pendapatan mereka berasal dari pengelolaan kakao. Cokelat memangsepertinya mengalir dalam darah mereka, ketika diwawancarai sebagai salahsatu keluarga terkaya di Singapura,
John berkata “Ketika bangun pagi, dalam benak saya hanya ada kakao; siang dan malam hari,cuma memikirkan kakao dan cokelat.” Distribusi, konsistensi membangun merek, dan upaya untukfokus pada bisnis cokelat memang menjadi pilar sukses keluarga Chuang. Akan tetapi, nilaikekeluargaan yang dibangun dalam keluarga ini tak pelak juga menjadi pilar suksesnya. Di keluargaChuang, pemutusan hubungan kerja diharamkan terjadi. Salah satu filosofi M.C. Chuang adalahjangan pernah mengeluarkan karyawan kecuali karena dua hal :mati dan mencuri. Jangan heranbila menjumpai karyawan yang puluhan tahun, sampai 40 tahun, bekerja di perusahaan ini. Atauyang seperti Udja, dipekerjakan kembali setelah pensiun. Kerja keras, loyalitas, kejujuran dankekeluargaan menjadi values. Dan nilai-nilai ini ditanamkan sejak M.C. Chuang merintis usaha danmemindahkan operasional Ceres dari Garut ke Bandung di 1950-an.
Tentang cokelat, mestinya produk dari negara Eropa jagonya. Sebab,masyarakatnya memang memiliki tradisi membuat cokelat. Namun, tidakdemikian di Indonesia. Silver Queen (SQ), namanya berbau asing, tapi asliBandung, Jawa Barat, justru paling menonjol di antara merek-merek cokelatbatangan ternama lain yang beredar pasaran. Menurut data AC Nielsen, SQberhasil mengalahkan produk-produk asing, seperti Dove, M&M, Lotte, Kit-Kat,Toblerone ataupun Cadbury. Wow! Padahal, di negara-negara seperti Australia, Malaysia, India dan Selandia Baru, Cadbury, raksasa asal Inggris, selalu jadijawara.
Disusul M&M dari Australia yang menonjol di Singapura, serta Dove yang memimpin pasar Cina. SQ? Jangankan dipilih, barangkali dikenal pun tidak. Namun, terbukti SQ menjadi raja dikandangnya sendiri. Menghadapi persaingan yang ketat itu, SQ mencoba konsisten memberikeunggulan kualitas produk dan tetap mempertahankan citarasa yang sudah diterima pecintacokelat di Indonesia. Kekuatan lain SQ adalah program komunikasinya. Produk ini kelihatan terusdijaga persepsi dan citranya di hadapan konsumen dengan program-program edukasi yangkonsisten. Lebih dari itu, edukasi yang dilakukan tetap sesuai dengan positioning-nya sebagaicokelat yang bertema 'santai', serta dalam koridor target pasarnya, remaja. "Santai belum lengkaptanpa Silver Queen."
Di produksi oleh PT.Ceres (Bandung,Jawa barat).
Komposisi :
Gula, kacang mente, susu bubuk, kakao massa, lemak kakao,pengemulsi lesithin kedelai, garam, pencita rasa vanilli.
Kemasan : Kertas dan Alumunium Foil Berat Bersih 68 gram
Harga Perkiraan : Rp. 7.500,-
Wednesday, 13 November 2013
Bukannya Bagus Dapat Nilai Merah?
Ayah: "Rudi, mana hasil tesmu? Sini, ayah lihat," (rudi mengambil kertas ulangan dari dalam kamarnya. )
Ayah: "Wah, wah, wah, lagi-lagi nilai merah harusnya kamu belajar lebih giat lagi!"
Rudi: "Loh, bukankah bagus nilai merah? harusnya, ayah bangga dong, anaknya dapat nilai merah. merah kan artinya berani!"
Ayah: "Wah, wah, wah, lagi-lagi nilai merah harusnya kamu belajar lebih giat lagi!"
Rudi: "Loh, bukankah bagus nilai merah? harusnya, ayah bangga dong, anaknya dapat nilai merah. merah kan artinya berani!"
Pelajaran Sejarah
Guru : "Apa yang terjadi pada 1809?"
Siswa: "Lincoln lahir."
Guru : "Lalu, apa yang terjadi pada tahun 1812?"
Siswa: "Ia berumur 3 tahun."
Siswa: "Lincoln lahir."
Guru : "Lalu, apa yang terjadi pada tahun 1812?"
Siswa: "Ia berumur 3 tahun."
Saturday, 12 October 2013
Knowledge is worth as much as gold
Suatu hari terjadi perampokan di bank. Perampok berteriak kepada semua
orang di bank, “Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup anda adalah milik anda.”
Semua orang di bank kemudian tiarap.
Hal ini disebut “Mind changing concept – Merubah cara berfikir”. Semua
orang berhasil merubah cara berfikir dari cara yang biasa menjadi cara
kreatif.
Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, “Yang sopan mbak ! Ini perampokan bukan perkosaan!”
Hal ini disebut “Being professional – Bertindak professional”. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.
Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang
lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang
hanya lulusan SD, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.”
Perampok tua menjawab, “Dasar bodoh. Uang yang kira rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”
Hal ini disebut “Experience – Pengalaman”. Pengalaman lebih penting
daripada selembar kertas dari universitas.
Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala
cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, “Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”
Hal ini disebut “Swim with the tide – Ikuti arus”. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.
Kemudian kepala cabangnya berkata, “Alangkah indahnya jika terjadi
perampokan tiap bulan.”
Hal ini disebut “Killing boredom – Menghilangkan kebosanan”. Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.
Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 Miliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”
Hal ini disebut “Knowledge is worth as much as gold – Pengetahuan lebih berharga daripada emas”
Dan di tempat lain manager dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.
Hal ini disebut “Seizing the opportunity – Berani mengambil resiko”
orang di bank, “Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup anda adalah milik anda.”
Semua orang di bank kemudian tiarap.
Hal ini disebut “Mind changing concept – Merubah cara berfikir”. Semua
orang berhasil merubah cara berfikir dari cara yang biasa menjadi cara
kreatif.
Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, “Yang sopan mbak ! Ini perampokan bukan perkosaan!”
Hal ini disebut “Being professional – Bertindak professional”. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.
Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang
lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang
hanya lulusan SD, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.”
Perampok tua menjawab, “Dasar bodoh. Uang yang kira rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”
Hal ini disebut “Experience – Pengalaman”. Pengalaman lebih penting
daripada selembar kertas dari universitas.
Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala
cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, “Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”
Hal ini disebut “Swim with the tide – Ikuti arus”. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.
Kemudian kepala cabangnya berkata, “Alangkah indahnya jika terjadi
perampokan tiap bulan.”
Hal ini disebut “Killing boredom – Menghilangkan kebosanan”. Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.
Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 Miliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”
Hal ini disebut “Knowledge is worth as much as gold – Pengetahuan lebih berharga daripada emas”
Dan di tempat lain manager dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.
Hal ini disebut “Seizing the opportunity – Berani mengambil resiko”
Subscribe to:
Posts (Atom)